PALEMBANG – Pembangunan jalan tol Trans Sumatera Highway sepanjang 2.700 kilometer (km) yang menghubungkan Lampung hingga Aceh diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Percepatan mengenai proyek itu kemarin dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) antara Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel), Pemprov Sumatera Barat (Sumbar), Pemprov Sumatera Utara (Sumut), dan Pemprov Riau dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Palembang, Sumsel.
”Rapat antara 10 gubernur di Sumatera, menteri BUMN, dan PT Jasa Marga untuk membahas percepatan pembangunan tol Trans Sumatera Highway telah menghasilkan satu kemajuan yang signifikan bagi terealisasinya proyek ini,”kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Alex menjelaskan, penandatanganan Mou merupakan langkah awal percepatan pembangunan jalan tol yang akan menggabungkan konsep high grade highway (HGH) dan konsep full standard. Pada rapat tersebut Pemprov Sumsel mengajukan sedikitnya empat ruas jalan yang akan dibangun serta terintegrasi dengan tol Trans Sumatera Highway. Namun,realisasi pembangunan ruas jalan Prabumulih- Palembang diprioritaskan, yang dinilai sudah sangat mendesak.
Saat ini,ungkap Alex,pihaknya masih memikirkan pembebasan lahan yang dananya akan dianggarkan melalui APBD Perubahan (APBD-P) Sumsel 2012. Dia juga mengharapkan bantuan dana dari APBN. ”Untuk biayanya masih dihitung, tapi tak perlu menunggu biaya ataupun feasibility study (FS) karena potensi ekonomi ke depan luar biasa,” ungkap Alex.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengaku berani menandatangani Mou meskipun belum mendapatkan hasil studi kelayakan serta detail engineering design (DED) pembangunan ruas jalan di masing-masing daerah karena alasan tertentu.
”Alasannya karena MoU ini merupakan start awal untuk merealisasikan pembangunan tol. Setelah MoU, barulah kita periksa secara bersama FS maupun DED-nya masingmasing,” kata Adityawarman.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, kehadirannya dalam acara itu untuk memfasilitasi pertemuan agar BUMN yang bergerak di bidang pembangunan serta pengelolaan jalan tol tidak lambat merespons peluang hingga pembangunan jalan tol jatuh ke tangan swasta.
”Sebab saya memiliki ideologi bahwa Sumatera dengan asupan listrik yang cukup dan terealisasinya pembangunan jalan tol akan menjadi wilayah yang luar biasa potensinya,” kata mantan dirut PLN ini. (dedy sagita) (Koran SI/Koran SI/wdi)